andriana diary
Selasa, 22 Juli 2014
3rd
*terakhir menulis tentang "3rd" pada tanggal 12/12/12 , wktu tu menulisnya masih dalam keadaan galau , dan sekarng aku akan melanjutkan kisahnya*
....
Indahnya cuaca dan sejuknya udara pagi itu membuat ku menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan , berharap buruknya suasana hati ini dapat keluar bersamanya. Namun disaat bersamaan pikiranku kembali gundah .
Aku sedang bersamanya pada saat pagi yang cerah kemarin. Tertawa bersama seakan kami pantas melakukannya. Hujan deras dan dinginnya udara sore kemarin membuat aku merasa bahagia berada didekatnya.
Dan lagi ,kekasih resmi mu memang selalu berhasil membuat jarak di antara kita . Dia berhasil membuatmu pergi meninggalkan ku sendiri disaat saat sebahagia ini .
Cukup lama aku terdiam sendiri , berjam jam , mungkin. Sampai disaat lamunanku terbuyarkan oleh nama mu di ponsel ku. Kau meminta maaf , lagi dan untuk kesekian kalinya . Aku hanya bisa tersenyum kecil meskipun luka hati ini makin menyakitkan.
Ini hukaman untukku , ketika aku mendengar kau mengucapkan kata cinta pada kekasih resmi mu padahal tanganmu dan sentuhan lembut kulitmu sedang menggenggam jemari kekasih gelapmu ini , ketika aku harus mengalah demi kau bisa bersamanya sepanjang waktu padahal aku juga membutuhkanmu , dan ketika kita melewati hari bersama dan tatapan kita saling menyiratkan rasa bersalah, semua rasa sakitnya aku anggap sebagai hukuman atas keegoisanku , aku menikmatinya , karena aku ingin berjuang . Berjuang untuk semuanya ...
Entah sampai kapan aku akan bertahan dengan pertarungan batin ini .
To be continued ....
Rabu, 12 Desember 2012
3rd
I . . .
Ingin diri dan hati ini keluar dari sesatnya keegoisan cinta dan dari
keserakahan hati yang terlalu memaksakan keadaan. Berdiri dan bahagia bersama
kekasih diatas ketidaktahuan seorang wanita yang juga memiliki kekasih yg sama.Begitu
egois dan sangat tidak realistis.
Awalnya memang tidak akan pernah terpikirkan oleh seorang wanita untuk
menyakiti hati wanita lain.
Namun pesona dan tutur halus seorang pria dapat meluluhkan kepekaan
wanita terhadap sesama.
Tak takut akan karma membuatku melanjutkan perjalanan hati yang
terlarang ini . menjadi orang yang dicintai oleh seorang lelaki yang tidak
sendiri. Gundah terkadang melanda . bimbang terkadang menyerang . dan begitu
egoisnya hati ini , sehingga harus mengorbankan perasaan wanita lain.
Meminta penjelasan atas semua perhatian yang diberikan, berharap
kepastian kelanjutan hati ini ,agar dapat memiliki seutuhnya . namun , begitu
kejamnya diriku yang tak pernah mau memikirkan perasaan wanita lain yang jga
berada disisinya . memaksakan keadaan untuk memilih, walau seharusnya bisa saja
aku mengundurkan diri , karna sejatinya aku buakan siapa-siapa.
to be continued ....
Selasa, 25 September 2012
aku punya hati ,sahabatku ?
hai kamu sahabatku ..
kamu adalah sosok pria yang supel dan humoris . Setia kawan , tapi tidak untuk pasanganmu.
sudah lama sekali kita berteman , hitungan tahun sepertinya. Kamu sering membuat kejutan-kejutan yang membuatku belajar dari hidupmu.
Seperti saat-saat ini ,kau datang padaku. Wajahmu sedang memperlihatkan kerumitan masalahmu. Kau mengadu padaku dengan semua keluh kesah dan kegalauanmu.
Sudah 2tahun belakangan ini kau habiskan waktumu dengan seorang wanita cantik yang sebaya denganmu. Dia wanita yang sangat pendiam dan dingin menurutku. Kuteringat waktu pertama kali kau perkenalkan dia sebagai kekasihmu kepadaku.Senyum yang harusnya menghiasi kecantikan parasnya ia bagikan sangat sedikit kepada orang lain. Namun dia telahmelengkapi hidupmu yang penuh canda selama 2tahun.
kini Kau datang dengan berita bahwa dia yang kau cinta telah memutuskan tali cintanya. Kau terlihat sedih , dan tidak terima. Aku pun marah ,kesal dan kecewa , karena dia memutuskanmu hanya untuk seseorang yang lebih kaya harta dibandingkan dirimu. Kesilauannya akan barang-barang mewah telah menutup pikirannya akan hal-hal manis yang dulu kau dan dia jalani. ironi ...
Aku memelukmu agar kau tenang . Aku bukan orang yang berpengalaman dalam kehidupan , jadi tidak ada nasihat atau petuah petuah untukmu , hanya kata "sabar" yang dapat kuucapkan agar kau sedikit tenang. Aku senang melihat bibirmu yang sedikit tersenyum . Aku tahu kau hanya mencoba sedikit tegar karena mungkin kau berpikir bahwa dirimu adalah pria. Namun tau kah kamu , Matamu , ekspresi wajahmu penuh dengan kesayupan dan kegundahan . "gak usah berpura-pura tegar didepan aku , kalau mau nangis silahkan .kamu kan punya hati" Ujarku . Kau menatapku sambil berkata "aku ga terima kalo akhirnya harus seperti ini"
"sabar ia" hanya kata itu yang bisa kuucapkan.
Berhari hari setelah kau putus darinya , aku selalu memantau dirimu. Dan sering kudapati kau menuliskan kata-kata yang mencerminkan kegalauan hatimu melalui social media milikmu. Aku mengerti mungkin memang kau harus melakukan semua itu agar hati , pikiran dan perasaanmu lega dan puas.
Sudah seminggu berlalu, Aku senang melihat bahwa sudah tidak ada lagi kata-kata atau quote yang mencerminkan kegalauanmu. Dan aku yakin kamu pasti bisa move on.
Seperti yang aku bilang sebelumnya , kejutan kejutan dalam hidupmu kujadikan pelajaran bagiku. Seperti saat ini juga setelah hubunganmu dengan kekasihmu berakhir 2 minggu yang lalu , ternyata kau datang lagi padaku , namun dengan menggandeng pasangan baru. Jujur aku heran , secepat itukah ?
Secepat itukah kau berucap kata sayang dan cinta terhadap wanita lain?. Secepat itukah dirimu bangkit dari kegalauanmu? . Kamu hanya butuh waktu 2 minggu kurang untuk move on?.
Kau sangat terlihat bahagia dengan pujaanmu kini. Aku hanya diam dan tersenyum kecil melihatmu.
Kau sahabatku membuatku kembali ke masa laluku dengan kekasihku terdahulu. Seperti dirimu , dia tidak butuh waktu lama untuk menjalin suatu hubungan lagi dengan wanita lain setelah denganku. Dulu TUHAN sangat baik menyadarkanku bahwa ia tidak baik untukku . Setelah beberapa hari hubunganku selesai dengannya , TUHAN memperlihatkanku , secara tidak sengaja kubertemu dangannya mantanku sedang bersama wanita lain . Namun kini kubersyukur , rasa sakit hatiku waktu itu sudah tidak pernah kurasakan lagi . Aku berhasil bangkit dari kegalauanku walaupun butuh waktu lama , karena aku punya hati .
Dan setidaknya yang aku tau adalah aku lebih baik dari dirinya sang mantanku , dari dirimu sahabatku , karena aku punya hati.
Kamis, 06 September 2012
pentingnya Human Relation dalam perhotelan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Hotel
merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelolah secara komersil, disediakan
bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan menginap, makan dan minum. ( Ni
wayan Suwithi, 2008: 14)
Industri
perhotelan merupakan industry jasa “laborintensive” dan “people based
industry”. Yang artinya banyak sekali melibatkan tenaga kerja yang kompeten dan
professional dan karyawan merupakan asset Utama. ( Ni wayan Suwithi, 2008 :
459)
Industry
perhotelan semakin berorientasi pada masyarakat luas, untuk itu diperlukan
strategi yang tepat, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan
membentuk Sumber Daya Manusia yang mampu bekerja secara bersama-sama, selain
itu perusahaa sangat penting untuk memberikan kondisi lingkungan yang membuat
karyawan atau anggota nyaman saat bekerja sehingga dapat menciptakan kelompok
kerja yang solid dan memiliki semangat kerja yang tinggi, dimana pada akhirnya
akan membentuk sikap perilaku karyawan atau anggota sesuai dengan visi dan misi
yang ingin dicapai.
Dalam
mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan
perlu didukung oleh semua pihak dalam organisasi, pihak-pihak yang
dimaksud adalah para manager atau pimpinan organisasi dan para bawahan atau
karyawan. Dengan demikian perusahaan harus mampu menciptakan suasana sinkron
dan kondusif, dimana pimpinan organisasi mampu bekerjasama dengan karyawan
serta mengarahkan tujuan organisasi secara efektif sehingga para karyawan
merasakan bahwa tujuan tersebut merupakan tujuan mereka atau tujuan bersama.
Ketika
perusahaan didirikan, harapan yang ingin dicapai adalah mendapatkan kesuksesan
dalam setiap langkah dan tindakan yang dilakukan sehingga pada akhirnya akan
tetap bertahan ( survive ) dalam jangka waktu lama. Akan tetapi saat ini
perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan cepat berubah dan
tidak dapat diprediksi.
Persaingan
dan perubahan yang begitu cepat terjadi menuntut upaya-upaya terobosan
perusahaan secara proaktif mengkonsolidasikan diri dalam rangka penguatan
keunggulan bersaing. Untuk dapat unggul dalam bersaing dan tetap bertahan, maka
perusahaan harus adaptif dan lebih fleksibel. Hal ini seringkali menuntut
perusahaan untuk melakukan perubahan dalam perusahaan itu sendiri. Perubahan
tidak akan berjalan lancar apabila tidak adanya niat baik, hubungan antar manusia (
human relation ) dari orang-orang yang ada didalam perusahaan,
baik itu pada tingkat manajer maupun para karyawan.
Hubungan
antar manusia ( human relation )
adalah komunikasi antar pribadi yang manusiawi, berarti komunikasi yang telah
memasuki tahap psikologis yang komunikator dan komunikan saling memahami
pikiran, perasaan dan melakukan tindakan bersama. Ini juga berarti bahwa
apabila kita hendak menciptakan suatu komunikasi yang penuh dengan keakraban
yang didahului oleh pertukaran informasi tentang identitas dan masalah pribadi
yang bersifat sosial.
Interaksi
karyawan dalam lingkungan perusahaan/organisasi/instansi merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja
karyawan, situasi lingkungan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
antara karyawan yang satu dengan yang lain tidak terlepas dari interaksi satu
sama lainnya demi kelancaran dan keharmonisan kerja. Dengan sarana hubungan
yang nyaman akan lebih betah dan senang dalam menyelesaikan tugas. Hubungan
antar manusia ( human relation )
dalam perusahaan merupakan hal yang penting karena merupakan jembatan antara
karyawan dengan sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan.
Dengan
demikian yang terpenting dalam mewujudkan human
relation adalah bagaimana kita memahami hakekat manusia dan kemanusiaan
serta bagaimana kita mampu menerima orang lain di luar diri kita dengan apa
adanya agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan baik yang dapat
meningkatkan semangat kerja yang akan mempengaruhi juga hasil pekerjaannya.
Maka dari itu, disinilah fungsi dan peranan
seorang pimpinan dalam membangun hubungan yang baik antar karyawan maupun
karyawan dan agar tercipta sebuah tim.
Membangun
hubungan yang baik atau menciptakan human
Relation antara atasan dan bawahan perlu diciptakan dan dibina dalam suatu
organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta suatu team work yang telah
ditentukan untuk menggugah gairah kerja dengan semangat kerjasama yang
produktif serta berbahagia hati. Dimana kita ketahui bersama bahwa Human Relation adalah komunikasi
persuasif seseorang dengan orang lain dalam segala situasi dan dalam semua
bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan hati di kedua belah pihak yang
dapak menimbulkan kinerja yang baik.
Prinsip-prinsip
dalam Human Relation adalah Adanya loyalitas. Adanya loyalitas yang
dimaksud disini adalah kesetiaan antara atasan dan bawahan. Misalnya:
-
Seorang atasan tidak menganggap remeh
bawahan.
-
Seorang karyawan tidak
menjelek-jelekan atasannya kepada orang lain.
-
Tidak
menceritakan rahasia organisasi atau perusahaan terhadap orang lain.
-
Memiliki tanggung jawab yang tinggi
terhadap organisasiTidak menganggap bawahan sebagai mesin karena bawahan juga
ingin dihargai, diakui kemampuan dan kemauannya dapat dikembangkan secara
teratur sampai tingkat yang maksimal.
-
Pimpinan mengakui dan menghargai
pelaksanaan tugas dengan baik oleh bawahan. Bentuk penghargaannya dapat berupa:
kenaikan pangkat, kenaikan gaji, hadiah, surat penghargaan atau kombinasi dari
beberapa hal tersebut.
Bila
pegawai hotel terjalin dalam suatu team work yang kompak,dengan melaksanakan pekerjaan dengan penuh gairah,
memiliki sikap inovatif yang tinggi dan memiliki kinerja yang baik juga hal ini
tentu akan menimbulkan kepuasan bagi para tamu hotel. Kepuasan para tamu
sebagian besar ditentukan oleh seluruh karyawan hotel dari pucuk pimpinan
sampai dengan para petugas di lapangan. Kepuasan yang dirasakan oleh tamu tentu
juga akan dirasakan oleh seluruh pegawai
Sebagaimana
diketahui bersama bahwa kunci keberhasilan industri hotel ditentukan oleh
kepuasan para tamu. Hotel sebagai industri jasa pelayanan sangat mengharapkan
tamu-tamunya akan kembali lagi setelah menginap. Kesan yang diciptakan oleh
karyawan hotel pada dasarnya dapat memberikan kepuasan kepada tamu tersebut. Tidak
saja para karyawan yang langsung berhubungan dengan tamu yang harus memberikan
pelayanan yang terbaik melainkan juga karyawan yang secara tidak langsung
berhubungan dengan tamu juga harus memberikan pelayanan yang sama
Apabila
tamu merasa puas dan nyaman secara tidak langsung ini dapat membangun
citra yang baik terhadap perusahaan yang
dapat berdampak terhadap minat
masyarakat untuk tetap berkunjung dan memberikan kepercayaan kepada perusahaan yang
dimana dapat memberikan keuntungan dan kemajuan terhadap perusahaan.
Pada
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi dalam Cangara
(2010 :19) yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia ( human
communication) bahwa:
“komunikasi
adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya dengan(1) membangun hubungan antarsesama manusia, (2) melalui
pertukaran informasi;(3)untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain;
serta(4)berusaha mengubah sikap dan tingkah laku orang itu.
Di
negara-negara yang sudah maju human
relations semakin mendapat perhatian para manager dalam organisasi apapun, karena
semakin dirasakan pentingnya dalam rangka memecahkan berbagai masalah yang
menyangkut faktor manusia dalam managemen.
Benturan
–benturan psikologi dan konflik-konflik antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan organisasi sering terjadi, bukan saja antara manajer dengan
karyawan, tetapi juga antara karyawan dengan karyawan, yang benar-benar
mengganggu jalannya roda organisasi dalam mencapai tujuannya.
Human relation juga dirasakan
pentingnya oleh para manajer untuk menghilangkan “luka-luka” akibat salah
komunikasi (miss-communication) dan salah interpretasi (miss-interpretation)
yang terjadi antara manajer beserta karyawannnya dengan publik di luar
organisasi.
Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Ada juga orang-orang
menerjemahkannnya menjadi “ hubungan manusia” dan “ hubungan antarmanusia”,
yang sebenarnya tidak terlalu salah karena, yang berhubungan satu sama lain
adalah manusia, hanya merupakan penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain, tetapi hubungan antara orang – orang yang berkomunikasi itu
mengandung unsur-unsur kejiwaan yang amat mendalam.
Ciri
hakiki human relations bukan “ human
dalam pengertian wujud manusia (human being), melainkan dalam makna proses
rokhaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat, perangai,
kepribadian, sikap, tingkah laku dan lain-lain aspek kejiwaan yang terdapat
pada diri manusia. Karna itu, terjemahan yang paling mendekati makna dan maksud
relations adalah hubungan manusiawi atau hubungan insani.
Hubungan
human relation antar manusia
merupakan hal yang penting dalam kelancaran suatu kegiatan apapun, terutama
dalam suatu organisasi ataupun pekerjaan. Karena suatu hubungan antara manusia
yang baik akan menciptakan suatu keharmonisan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. Manusia merupakan individu yang berbeda-beda, maka secara
langsung atau tidak langsung akan menciptakan permasalahan besar maupun kecil.
Maka diperlukan penguasaan Human
Relations yang baik untuk memecahkan masalah yang ada. Seiring berjalannya
waktu, Human Relations sangat penting
fungsinya dalam kehidupan masa kini terutama untuk seorang pimpinan di hotel yang tugasnya mengawasi para bawahannya
sehingga bisa menciptakan hubungan yang harmonis dengan para karyawan maupun
dengan para tamu hotel. Terutama sebagai pimpinan menguasai ilmu hubungan antar
manusia khususnya dalam industri perhotelan, akan dapat memotivasi dan
mempermudah kinerjanya untuk berinteraksi dengan tamu-tamu hotel, kolega,
pimpinan maupun bawahannya sehingga standar operational procedur bisa berjalan
dengan baik.
Kunci
aktivitas Human Relation adalah
motivasi. Memotivasikan karyawan untuk bekerja giat berdasarkan kebutuhan
mereka secara memuaskan, yakni kebutuhan akan upah yang cukup bagi keperluan
hidup keluarganya, kemajuan dirinya sendiri dan lain sebaginya.
Untuk
memuaskan hati seluruh karyawan seorang demi seorang tidak mudah, ini memang
tidak dapat disangkal. Kebahagiaan seorang karyawan yang mendapat kenaikan gaji
mungkin menyebabkan beberapa teman sejawatnya tidak merasa senang. Akan tetapi
lingkungan dan suasana yang bisa membantu seluruh karyawan memperoleh
kabahagiaan akan dapat diciptakan dan diadakan. Dalam hal ini seorang pemimpin
kelompok harus berfikir secara situasional dalam rangka mencapai tujuannya.
Seseorang
memasuki suaru organisasi, karena ia berfikir organisasi akan dapat membantu
dia mencapai tujuannnya. Demikian pula para karyawan, mereka mempunyai
organisasi, mereka anggota organisasi kekaryaaan dimana bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Pemimpin
organisasi tersebut dapat mengkoordinasikan aktifitas - aktifitas para karyawan
dan mengkoperasikan hasrat - hasrat mereka untuk bekerja bersama-sama.
Pimpinan
memegang peranan penting dalam memberikan motivasi kepada karyawannya dengan
harapan agar operational dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya
penerapan human relation.
Keith
Davids dalam bukunya yang berjudul Human Bahavior at Work; Human Relation and
Organization Behaviour,mengemukakan empat macam kelebihan sifar-sifat yang perlu dimiliki oleh pemimpin:
a.
Inteligensia (intelligence)
Dimana pemimpin
harus memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bawahannnya.
b.
Kematangan dan keluasan pandangan social (social matury
and Breadth)
Pemimpin harus
lebih matang dan lebih luas dalam halhal yang bertalian dengan kemasyarakatan.
c.
Mempunyai Motivasi dan keinginan berprestasi yang
diharapkan selalu mempunyai dorongan yang besar untuk dapat menyelesaikan
sesuatu.
d.
Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antarmanusia
(human Relation).
Seorang
pemimpin harus selalu lebih mengetahui terhadap bawahannya sebab dalam
kehidupan organisasi diperlukan adanya kerjasama atau saling ketergantungan
antara anggota-anggota kelompok pemimpin perlu berorientasi kepada bawahan.
(Wahjosumidjo; 1994: 46)
Fungsi
Human Relation dalam management ialah
memotivasi karyawan, membangkitkan motif mereka. Menggugah daya gerak mereka
untuk bekerja lebih giat. Jadi jika dalam memotivasi para karyawan akan
menggunakan kata-kata, maka kata kata
itu harus positif, mengandung kebijaksanaan, menimbulkan sikap optimis; bukan
kata-kata negative yang menjatuhkan mental. Davids dalam Effendy ( 2005: 140)
mengemukakan bahwa dipandang dari sudut pimpinan yang bertanggung jawab untuk
memimpin suatu kelompok, hubungan manusiawi adalah interaksi orang – orang yang
menuju suatu situasi kerja yang memotivasikan mereka untuk bekerjasama secara
produktif dengan perasaan puas, baik ekonomi, psikologi, maupun social. Dengan
cara demikian diharapkan dapat memberikan pengertian dan kesadaran kepada para
bawahan sehingga mereka mau dan suka mengikuti apa yang menjadi kehendak
pemimpin.
Tugas
memberi motivasi memang tidak mudah. Pada umumnya pegawai-pegawai mempunyai
latar belakang, pengalaman, harapan, keinginan, ambisi, dan lain-lain yang
berbeda. Mereka melihat peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian dari
berbagai sudut pandang yang berlainan, dan reaksi-reaksi mereka terhadap
pekerjaan, terhadap pegawai satu sama lain, dan terhadap pekerjaan, terhadap
pegawai satu sama lain, dan terhadap lingkungan mereka.
Seorang
pegawai yang termotivasi baik, akan memberikan kontribusi yang lebih besar
terhadap keefektifan organisasinya. Jika seorang pegawai termotivasi dengan
baik, maka akan menunjukkan suatu perusahann
yang berjalan efektif dan hal ini merupakan kunci sukses bagi seorang
atasan dalam membina perusahaan yang dipimpinnya.
Pendekatan
Human Relation yang baik dan efektif
dapat memberi pengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan. Teknik
pendekatan human relation yang kurang
tepat yang digunakan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain dapat
mengakibatkan menurunnya kinerja seseorang. Hal ini dapat terjadi karena
kegairahan kerja berhubungan erat dengan implikasi yang diterima sebagai hasil
dari suatu komunikasi.
Terlepas
dari hal yang tidak dapat diabaikan ialah hubungan antara atasan dan bawahan
dan karyawan dan karyawan dalam meningkatkan motivasi kerja. Dengan komunikasi
maka human relation yang berlangsung
efektif sehingga hubungan diantara mereka dapat terbentuk. Dengan terciptanya human relation yang baik dan harmonis
antara atasan dan bawahan maka suasana kerja akan lebih berwarna, lebih mudah
menjalin keakraban, dan adanya perasaan senang untuk menjalankan tugas serta
yang lebih penting bagi timbulnya rasa memiliki atas perusahaan yang tinggi.
Akhirnya
dalam memotivasi, seorang pimpinan harus mengembangkan kecakapan member
perintah. Ia harus mengetahui bagaimana memerintah orang-orang tanpa
menimbulkan perlawanan atau kebencian dan ia harus dapat memeroleh ketaatan
tanpa menghilangkan prakarsa dan daya cipta ( kreativitas).
Dari
uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Penerapan
Human Relation dalam Meningkatkan
Motivasi kerja Karyawan pada Valentino Boutique Hotel Makassar.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik perumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana Penerapan Human
Relation dalam meningkatkan Motivasi kerja karyawan pada Valentino Boutique
Hotel Makassar ?
2.
Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada proses human
relation dalam
meningkatkan motivasi kerja pada Valentino Boutique Hotel Makassar ?
C.
Tujuan dan
Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a.
Untuk
mengetahui Penerapan human relations dalam meningkatkan motivasi kerja
pegawai Valentino Boutique Hotel Makassar.
b.
Untuk
mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh pada human relations untuk meningkatkan motivasi kerja pada Valentino
Boutique Hotel Makassar.
2.
Kegunaan
Penelitian
a.
Dari
hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Valentino
Boutique Hotel dalam upaya meningkatkan motivasi kerja karyawan.
b.
Sebagai
bahan masukan maupun pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu komunikasi pada khususnya.
D.
Kerangka
Konseptual
Masalah
utama yang sering nampak di jagad ini khususnya yang sering dihadapi oleh
kalangan pimpinan perusahaan, lembaga, pemerintahan, maupun organisasi-organisasi
lainnya, yaitu menyangkut prinsip utama dasar-dasar yang memungkinkan
orang/manusia untuk tergerak melaksanakan pekerjaannya dengan senang hati.
Bahwa
human Relation sebagai suatu
aktifitas itu tidak mudah dilaksanakan, adalah benar. Kesukaran utama dalam
kegiatan human relations ini
dikarenakan pelik dan jelimetnya rohani manusia.
Jika
seseorang ingin sukses dalam kehidupannya, human
Relation adalah salah satu cara untuk dapat dipergunakan; lebih –lebih bagi
seorang pemimpin , pemimpin dalam organisasi apapun dan dalam bidang apapun. Dalam
hubungan ini ia seyogyanya memahami ilmu komunikasi dan ilmu jiwa, meskipun
hanya ala kadarnya. Akan lebih baik lagi apabila ia mempelajarinya secara
mendalam. Dengan demikian ia akan disenangi, disegani, dan dihormati, baik oleh
orang-orang yang berada di organisasinya atau bidangnya, maupun diluar
organisasinya dan diluar bidangnya.
Komunikasi
yang berlangsung dalam kegiatan human
relation adalah komunikasi antar personal ( interpersonal Communication). Karena
komunikasi bentuk ini sifatnya diologis, maka prosesnya secara timbal balik (
two way traffic reciprocal communication). Ini berarti bahwa komunikator, dalam
hal ini si manager mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga. Umpan
balik atau feed back terjadi pada ketika itu.
Dalam
penerapan Human Relation erat juga
hubungannya dengan motivasi dimana dikatakan bahwa hubungan manusiawi adalah
interaksi orang-orang yang menuju satu situasi kerja yang memotivasikan mereka
untuk bekerjasama secara produktif dengan perasaan puas , baik ekonomis,
psikologis, maupun social.
Menurut
Stanley Vance dalam Sudarwan Danim ( 2004:15) mengenai motivasi manusia:
“perasaan atau
keinginan seseorang yang berada atau bekerja pada kondisi tertentu untuk
melaksanakan tindakan-tindakan yang menguntungkan dilihat dari perspektif pribadi
dan terutama organisasi”
Menurut
Wahjosumidjo dalam kepemimpinan dan motivasi, (1994 :174) mengatakan bahwa :
apabila
dalam kehidupan suatu organisasi diadakan secara cermat, didalam organisasi
akan terjadi hal sebagai berikut :
1.
Proses
interaksi kerja sama antara pemimpin dengan bawahan, kolega maupun dengan
atasan pemimpin itu sendiri.
2.
Proses
interaks iitu terjadi anatara bawahan (oranglain yang diperhatikan, diarahkan, dibina,
dikembangkan, tetapi juga kemungkinan juga
dipaksakan agar prilaku tersebut sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh pemimpin.
3.
Prilaku
yang ditampilkan oleh bawahan berjalan sesuai dengan system nilai atau aturan
ketentuan yang berlaku dalam organisasi yang bersangkutan.
4.
Berbagai
prilaku yang terjadi dan ditampilkan oleh para bawahan mempunyai latar belakang
dorongan yang berbeda-beda
Dikatakan mempunyai peranan yang
penting bagi unsur pimpinan, sebab seorang pemimpin dikatakan berhasil dalam
menggerakkan orang lain, apabila mampu menciptakan motivasi yang tepat bagi
bawahan. Keith Davids mengemukakan bahwa tanpa kepemimpinan organisasi hanya
merupakan kelompok manusia yang kacau, tidak teratur, dan tidak akan dapat
melahirkan perilaku bertujuan. (Sudarwan Danim, 2004: 18) Pada pokoknya ada 3
cara melaksanakan kepemimpinan yakni:
1.
Kepemimpinan
Otoriter
Ialah
kepemimpinan berdasarkan mulak. Seorang pemimpin otoriter memimpin tingkah laku
pengikutnya dengan mengarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.
Kepemimpinan Demokratis
Yakni setiap
kelompok mempunyai kebebasan untuk menyatakan, akan tetap wajib tunduk kepada
keputusan mayoritas anggota kelompok.Fungsinya untuk menuntun dan
mengkoordinasikan proses pengambilan suatu keputusan.
3.
Kepemimpinan
Laissez Faire
Adalah pemimpin menjalankan peranannnya secara
pasif sebagai penonton saja, ia menyarankan segala usaha untuk menentukan
jalannya dan kegiatannya sepenuhnya kepada anggota – anggota kelompok.Ia hanya
menyerahkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan untuk pekerjaan itu dan
tidak mengambil inisiatif apapun meskipun ia berada di tengah-tengah kelompok. (
Sunyoto, 1994:166)
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi manusia
dalam bekerja antara lain bahwa manusia mempunyai seperangkat kebutuhan, mulai
dari kebutuhan yang paling dasar sampai kepada taraf kebutuhan yang paling
tinggi, aktualisasi diri. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
seseorang adalah gaya kepemimpinan. Dengan demikian kepemimpinan dapat pula
berarti kemampuan memberi motivas kepada bawahan
Dalam
motivasi kerja dapat diukur sebagai berikut :
1. Meningkat; motivasi
kerja meningkat apabila bawahan memiliki disiplin dan loyalitas kerja yang
tinggi, mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan serta
menghasilkan kualitas hasil pekerjaan yang sangat memuaskan bagi atasan dan
kemajuan perusahaan
- Menurun : motivasi kerja
menurun apabila bawahan kurang memiliki disiplin kerja, kurang mempunyai
tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan serta kualitas hasil
pekerjaan yang kurang memuaskan bagi atasan.
Berdasarkan
pemaparan diatas punulis dapat simpulkan bahwa human relation sangat berhubungan erat dengan motivasi, karena
dengan penerapan human relations, maka
komunikasi pimpinan dengan bawahan dapat berjalan dengan baik, sehingga menimbulkan motivasi kerja yang baik
pula.
Bagan kerangka konseptual yang dituangkan data variable
yaitu sebagai berikut:
GAMBAR 1
BAGAN KERANGKA KONSEPTUAL
E.
Definisi
Operational
Definisi
operational adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang
berupa konstruk dan kata-kata yang menggambarkan prilaku atau gejalah yang
dapat diamati dan dapat diuji dan ditentukan kebenarannnya oleh orang lain. Penekanan
pengertian definisi ialah pada kata “ dapat diobservasi’ .Apabila seseorang
peneliti melakukan suatu observasi terhadap suatu gejala atau obyek , maka
peneliti lain juga dapat malakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa
yang telah didefinisikan oleh peneliti pertama.
1.
Pemimpin Adalah Kepala / manager yang membawahi beberapa
bawahan / karyawan yang dapat memberikan motivasi menuju tujuan-tujuan tertentu
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Human Relations : Tindakan atau Komunikasi Persuasif yang
dilakukan atasan untuk menggugah gairah kerja.
3.
Gaya
Kepemimpinan: Corak
/tipe kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi para
karyawannya.
4.
Motivasi : Pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
bekerjasama bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan.
5.
Motivasi
kerja ialah Kemauan dan kesenangan yang
mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.
F.
Metode
Penelitian dan waktu penelitian
Untuk
mengumpulkan data maka dalam penelitian ini digunakan
metode sebagai
berikut.
1.
Waktu
dan lokasi penelitian
Penelitian ini
dilakukan di Valentino Boutique Hotel .
Adapun waktu
penelitian berlangsung selama 2 (dua) bulan. Bulan Maret sampai dengan Mei 2011.
2.
Tipe
Penelitian
Metode
penelitian yang dilakukan adalah Metode Deskriptif yaitu penulis menggambarkan
/ melukiskan keadaan objek penelitian berdasarkan objek penelitian berdasarkan
fakta yang ada.
3.
Teknik
Pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1.
Data
Wawancara , yaitu data yang diperoleh dengan observasi, wawancara, dengan
menggunakan pedoman wawancara.
·
Observasi,
yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang
diteliti.
·
Wawancara,
yaitu penulis melakukan wawancara dan Tanya jawab dengan beberapa informan yang
dianggap dapat memberikan informasi sesuai yang diteliti
2.
Data
Observasi , yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur atau bahan-bahan
yang dianggap dapat mendukung penyelesaian penelitian dan penyususnan skripsi
ini berupa bahan bacaan buku-buku , serta dokumen – dokumen lain yang berkaitan
dengan penelitian ini.
4. Teknik Penentuan Informan
a.
Informan
penelitian ini adalah karyawan yang berada di Valentino Boutique Hotel
Makassar,Adapun informan yang akan diwawancarai adalah:
-
General
Manager Valentino Boutique Hotel Makassar
-
Human
Resource Manager Valentino Boutique Hotel Makassar
-
Front
Office Manager Valentino Boutique Hotel Makassar
-
Executive
Housekeeper Valentino Boutique Hotel Makassar
-
Food
and Beverage Manager Valentino Boutique Hotel Makassar
-
Chief
Security Valentino Boutique Hotel Makassar
-
1
orang Receptionsist
-
1
orang Waiter
-
1
orang Roomboy
-
1
orang Security
5.
Teknik Analisis
data
Dalam
penelitian ini, teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan bersifat
deskriptif dengan cara menguraikan data yang diperoleh dari lapangan baik
melalui observasi , wawancara, maupun studi pustaka dalam memberi gambar.
Langganan:
Postingan (Atom)